Mengenal Gorilla Glass: Pengertian, Varian, dan Kelebihannya

Saat memilih smartphone baru, kamu mungkin sering mendengar istilah Gorilla Glass disebut sebagai salah satu fiturnya. Banyak yang tahu bahwa ini adalah semacam pelindung layar, tapi sebenarnya apa itu Gorilla Glass dan jenisnya yang begitu beragam? Pertanyaan ini wajar muncul, mengingat perannya yang sangat krusial dalam melindungi salah satu komponen terpenting dari gawai kita, yaitu layar. Kehadirannya bukan sekadar lapisan tambahan, melainkan sebuah inovasi teknologi yang telah merevolusi ketahanan perangkat elektronik modern.
Gorilla Glass adalah merek kaca yang diperkuat secara kimiawi, dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan asal Amerika, Corning Inc. Kaca ini dirancang untuk menjadi tipis, ringan, dan yang paling penting, sangat tahan terhadap goresan dan benturan. Berkat karakteristik inilah, Gorilla Glass menjadi pilihan utama bagi ratusan produsen perangkat elektronik di seluruh dunia, mulai dari ponsel pintar, tablet, laptop, hingga jam tangan pintar (smartwatch).
Memahami Sejarah dan Proses Pembuatan Gorilla Glass

Untuk benar-benar mengerti apa itu Gorilla Glass, kita perlu sedikit menengok ke belakang dan memahami bagaimana kaca luar biasa ini dibuat. Prosesnya bukanlah sekadar membuat kaca biasa menjadi lebih tebal, melainkan sebuah proses pertukaran ion yang canggih.
Proses Pertukaran Ion: Rahasia Kekuatan Gorilla Glass
Proses pembuatan Gorilla Glass melibatkan perendaman lembaran kaca aluminosilikat ke dalam bak berisi larutan garam kalium panas dengan suhu sekitar 400° Celcius. Dalam proses ini, ion natrium yang lebih kecil di dalam kaca akan “ditukar” dengan ion kalium yang lebih besar dari larutan garam. Ion kalium yang lebih besar ini kemudian mendingin dan menciptakan lapisan kompresi tegangan tinggi di permukaan kaca.
Lapisan kompresi inilah yang menjadi sumber kekuatan utama Gorilla Glass. Lapisan ini berfungsi seperti perisai, membuatnya jauh lebih sulit untuk tergores. Selain itu, jika goresan toch berhasil menembus permukaan, lapisan ini akan membantu mencegah retakan menyebar lebih jauh ke dalam kaca, sehingga mengurangi kemungkinan layar pecah saat terjatuh atau terbentur.
Dari Proyek Gagal Menjadi Sukses Global
Menariknya, teknologi di balik Gorilla Glass sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an dengan nama “Chemcor”. Corning pada saat itu mengembangkan kaca super kuat ini, namun belum menemukan pasar yang tepat. Proyek ini sempat dihentikan hingga puluhan tahun kemudian, ketika Apple mendekati Corning pada tahun 2006. Saat itu, Steve Jobs membutuhkan kaca pelindung yang tipis dan kuat untuk iPhone pertama mereka. Corning pun menghidupkan kembali proyek Chemcor dan menyempurnakannya, yang kemudian kita kenal sebagai Gorilla Glass.
Berbagai Jenis Gorilla Glass dan Evolusinya

Sejak pertama kali diperkenalkan, Corning terus berinovasi dan merilis berbagai generasi Gorilla Glass. Setiap versi baru hadir dengan peningkatan signifikan dalam hal ketahanan gores dan perlindungan terhadap benturan. Mengenali jenis-jenisnya akan membantumu memahami seberapa baik perlindungan yang ditawarkan oleh sebuah perangkat.
Gorilla Glass 1 (2007)
Generasi pertama ini menjadi penanda dimulainya era layar smartphone yang tangguh. Dengan ketebalan 1.5 mm, Gorilla Glass 1 sudah menawarkan ketahanan gores yang jauh melampaui kaca biasa pada masanya. Debutnya pada iPhone pertama langsung menetapkan standar baru untuk industri perangkat mobile.
Gorilla Glass 2 (2012)
Lima tahun kemudian, Corning merilis Gorilla Glass 2. Fokus utama dari generasi kedua ini adalah membuatnya 20% lebih tipis dari pendahulunya tanpa mengorbankan kekuatan. Hal ini memungkinkan para desainer untuk menciptakan smartphone yang lebih ramping dan ringan, serta memberikan sensitivitas sentuhan yang lebih baik pada layar.
Gorilla Glass 3 (2013)
Pada Gorilla Glass 3, Corning memperkenalkan teknologi yang disebut Native Damage Resistance (NDR). Teknologi ini membuat struktur kaca menjadi lebih kuat pada tingkat molekuler. Hasilnya, Gorilla Glass 3 mampu menahan goresan hingga tiga kali lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Goresan yang dalam dan berpotensi menyebabkan keretakan dapat diminimalisir secara signifikan.
Gorilla Glass 4 (2014)
Penelitian Corning menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan layar disebabkan oleh benturan keras saat perangkat terjatuh. Oleh karena itu, pengembangan Gorilla Glass 4 difokuskan untuk meningkatkan ketahanan terhadap benturan dan kejatuhan. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa Gorilla Glass 4 dua kali lebih kuat dibandingkan kaca aluminosilikat dari kompetitor saat dijatuhkan ke permukaan kasar.
Gorilla Glass 5 (2016)
Generasi kelima melanjutkan fokus pada ketahanan jatuh. Corning merancangnya untuk bertahan saat dijatuhkan dari ketinggian yang lebih ekstrem, yaitu sekitar 1.6 meter (setinggi bahu atau saat mengambil swafoto). Gorilla Glass 5 terbukti mampu bertahan dari kejatuhan ke permukaan kasar hingga 80% dari waktu pengujian, sebuah peningkatan dramatis dari versi sebelumnya.
Gorilla Glass 6 (2018)
Corning menyadari bahwa pengguna sering kali menjatuhkan ponsel mereka lebih dari sekali. Oleh karena itu, Gorilla Glass 6 dirancang tidak hanya untuk bertahan dari satu kali jatuh, tetapi dari beberapa kali jatuh. Dengan komposisi kaca yang sepenuhnya baru, generasi ini terbukti mampu bertahan hingga 15 kali jatuh dari ketinggian 1 meter ke permukaan kasar, menjadikannya dua kali lebih baik dari Gorilla Glass 5.
Inovasi Terbaru: Gorilla Glass Victus dan Varian Lainnya
Memasuki era baru, Corning tidak lagi hanya menggunakan penomoran untuk produknya. Mereka memperkenalkan seri “Victus” dan varian lain yang dirancang untuk kebutuhan spesifik, menunjukkan betapa kompleksnya pemahaman tentang apa itu Gorilla Glass dan jenisnya saat ini.
Gorilla Glass Victus (2020)
Gorilla Glass Victus menjadi sebuah lompatan besar karena berhasil meningkatkan ketahanan gores dan ketahanan jatuh secara bersamaan untuk pertama kalinya. Biasanya, peningkatan pada satu aspek akan mengorbankan aspek lainnya. Victus mampu bertahan dari kejatuhan hingga ketinggian 2 meter ke permukaan keras dan kasar, serta menawarkan ketahanan gores dua kali lebih baik daripada Gorilla Glass 6.
Gorilla Glass Victus 2 (2022)
Fokus dari Gorilla Glass Victus 2 adalah untuk meningkatkan ketahanan jatuh pada permukaan yang lebih menantang seperti beton. Dengan komposisi kaca yang baru, Victus 2 dirancang untuk dapat bertahan saat jatuh dari ketinggian 1 meter ke permukaan beton. Ketahanan goresnya tetap setara dengan Victus generasi pertama, yang sudah sangat tangguh.
Gorilla Glass SR+ dan DX/DX+
Selain untuk layar smartphone, Corning juga mengembangkan kaca pelindung khusus untuk perangkat lain. Gorilla Glass SR+ dirancang untuk perangkat wearable seperti jam tangan pintar, dengan fokus pada ketahanan gores yang superior dan kejernihan optik. Sementara itu, Gorilla Glass DX dan DX+ adalah komposit kaca yang dirancang untuk lensa kamera. Varian ini tidak hanya melindungi lensa, tetapi juga mengurangi pantulan cahaya, sehingga memungkinkan kualitas foto dan video yang lebih baik.
Apakah Gorilla Glass Benar-Benar Tidak Bisa Pecah?
Setelah memahami berbagai jenisnya, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah perangkat dengan Gorilla Glass dijamin anti pecah? Jawabannya adalah tidak. Penting untuk diingat bahwa Gorilla Glass dirancang untuk “tahan gores” (scratch-resistant) dan “tahan bentur” (shatter-resistant), bukan “anti gores” atau “anti pecah” (scratch-proof/shatter-proof).
Meskipun sangat kuat, tetap ada batasan kekuatannya. Kejatuhan dari sudut yang kurang menguntungkan, benturan dengan kekuatan yang sangat besar, atau goresan dari material yang lebih keras dari kaca (seperti pasir yang mengandung kuarsa) masih berpotensi merusak lapisan Gorilla Glass. Inilah sebabnya mengapa banyak pengguna masih memilih untuk menambahkan pelindung layar tambahan (tempered glass) sebagai lapisan proteksi ekstra.
Pada akhirnya, memahami apa itu Gorilla Glass dan jenisnya memberikan kita wawasan berharga tentang salah satu teknologi terpenting dalam perangkat yang kita gunakan setiap hari. Ini bukan sekadar merek, melainkan jaminan kualitas dan ketahanan yang terus berevolusi untuk menjawab tantangan penggunaan gawai di dunia modern.
Punya pulsa berlebih yang tidak terpakai? Jangan biarkan pulsa kamu hangus begitu saja. Kini kamu bisa menukarkannya menjadi uang tunai atau saldo dompet digital dengan mudah dan cepat. Segera convert pulsa kamu di Sukmaconvert! Kami adalah pilihan tepat karena berbagai keunggulan yang kami tawarkan:
- Kami melayani penukaran pulsa menjadi saldo dompet digital (OVO, DANA, GoPay, ShopeePay) atau transfer ke berbagai bank (BCA, Mandiri, BNI, BRI, dan lainnya).
- Layanan kami tersedia 24 jam penuh, siap membantu kamu kapan pun dibutuhkan.
- Sebagai salah satu pelopor di bidang ini, kami sangat berpengalaman dan terpercaya.
- Prosesnya dijamin aman, cepat, dan sangat mudah untuk diikuti.
- Kami menawarkan rate (kurs) tertinggi, memastikan kamu mendapatkan nilai terbaik untuk pulsa kamu.
- Kami melayani berbagai operator besar seperti Telkomsel, XL, Indosat, Axis, Three, dan Smartfren.
- Tidak ada potongan biaya admin tersembunyi, nilai yang kamu lihat adalah yang akan kamu dapatkan.
- Layanan kami dijamin Aman karena memiliki izin dan legalitas yang jelas.













