Wawasan Umum

Mengenal Berbagai Jenis Chipset dan Prosesor Pada HP serta Smartphone Android & iOS

Jenis procesor pada Hp dan smartphone

Memahami berbagai jenis prosesor pada hp dan smartphone adalah langkah krusial sebelum kamu memutuskan untuk membeli perangkat baru. Prosesor, atau yang sering disebut sebagai System-on-a-Chip (SoC), merupakan otak dari sebuah smartphone. Komponen inilah yang bertanggung jawab untuk menjalankan semua perintah, mulai dari membuka aplikasi, bermain game, hingga memproses foto dan video. Semakin canggih prosesornya, semakin lancar dan cepat pula kinerja ponsel yang kamu gunakan.

Banyak pengguna hanya melihat merek atau besaran RAM dan memori internal, padahal jenis prosesor memegang peranan yang jauh lebih vital dalam menentukan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Kinerja kamera, efisiensi baterai, kecepatan koneksi internet, hingga kemampuan grafis, semuanya sangat dipengaruhi oleh kualitas chipset yang tertanam di dalamnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai merek dan jenis prosesor yang populer di pasar Indonesia, agar kalian tidak salah pilih dan mendapatkan ponsel yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Qualcomm Snapdragon

jenis prosesor pada hp dan smartphone

Qualcomm Snapdragon bisa dibilang adalah raja di dunia prosesor mobile, khususnya untuk platform Android. Chipset buatan perusahaan asal Amerika Serikat ini terkenal dengan performa kencangnya, efisiensi daya yang baik, dan dukungan fitur-fitur canggih. Banyak produsen smartphone flagship hingga kelas menengah mengandalkan Snapdragon sebagai dapur pacu utama mereka.

Seri Flagship (Snapdragon 8 Series)

Ini adalah kasta tertinggi dari keluarga Snapdragon. Seri 8 selalu dibekali dengan teknologi terkini, menawarkan performa CPU dan GPU paling buas di kelasnya. Sangat ideal untuk para gamer berat, kreator konten, atau siapa pun yang menginginkan kinerja tanpa kompromi. Contohnya termasuk Snapdragon 8 Gen 3, Snapdragon 8 Gen 2, dan seterusnya. Ponsel yang menggunakannya biasanya dibanderol dengan harga premium.

Seri Menengah Atas (Snapdragon 7 Series)

Seri 7 dirancang untuk mengisi celah antara kelas menengah dan flagship. Prosesor di seri ini sering kali “mewarisi” fitur-fitur canggih dari seri 8 generasi sebelumnya, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Performanya sangat mumpuni untuk gaming dengan pengaturan grafis tinggi dan multitasking berat. Contohnya adalah Snapdragon 7+ Gen 2 atau Snapdragon 7s Gen 2.

Seri Menengah (Snapdragon 6 Series)

Ini adalah seri yang paling umum ditemukan di smartphone kelas menengah. Snapdragon 6 Series menawarkan keseimbangan yang sangat baik antara performa, efisiensi daya, dan harga. Cukup andal untuk penggunaan sehari-hari seperti media sosial, browsing, streaming, dan bermain game kasual. Contoh populer adalah Snapdragon 695 atau Snapdragon 680.

Seri Entry-Level (Snapdragon 4 Series)

Ditujukan untuk ponsel dengan harga terjangkau, seri 4 fokus pada efisiensi daya dan menyediakan konektivitas esensial seperti 4G atau bahkan 5G dengan harga murah. Performanya cukup untuk tugas-tugas dasar, namun kurang direkomendasikan untuk gaming berat. Contohnya adalah Snapdragon 4 Gen 1.

2. MediaTek

Dulu sering dianggap sebagai pilihan kedua setelah Snapdragon, MediaTek kini telah menjelma menjadi pesaing yang sangat serius. Perusahaan asal Taiwan ini berhasil merebut pangsa pasar yang signifikan berkat inovasi dan strategi harga yang agresif. Chipset MediaTek kini banyak ditemukan di berbagai segmen, dari entry-level hingga flagship.

Seri Flagship (Dimensity 9000 & 8000 Series)

Seri Dimensity 9000 adalah jawaban MediaTek untuk Snapdragon 8 Series. Chipset ini menawarkan performa yang sangat kompetitif, bahkan sering kali unggul dalam beberapa aspek pengujian benchmark. Dilengkapi dengan CPU dan GPU kencang serta dukungan teknologi AI canggih (APU), seri ini menjadi pilihan banyak “flagship killer”. Sementara itu, Dimensity 8000 series menawarkan performa mendekati flagship dengan harga yang lebih rasional.

Seri Menengah (Dimensity 7000, 1000, & 700 Series)

MediaTek sangat kuat di segmen menengah melalui seri Dimensity ini. Mereka menawarkan konektivitas 5G, performa gaming yang solid berkat teknologi HyperEngine, dan efisiensi daya yang baik. Chipset seperti Dimensity 7200 atau Dimensity 1080 menjadi pilihan populer bagi produsen yang ingin menawarkan ponsel 5G dengan harga terjangkau.

Seri Entry-Level (Helio G & P Series)

Sebelum era Dimensity, seri Helio adalah andalan MediaTek. Helio G series, khususnya G99, G96, dan G88, masih sangat populer di ponsel 4G kelas menengah ke bawah. Seri ini dirancang dengan fokus pada gaming (huruf ‘G’ berarti Gaming), memberikan pengalaman bermain game yang lebih baik di kelas harganya. Sementara Helio P series lebih fokus pada efisiensi daya.

3. Samsung Exynos

Samsung Exynos

Exynos adalah System-on-a-Chip yang dikembangkan oleh Samsung Electronics sendiri. Chipset ini umumnya digunakan pada perangkat Samsung Galaxy, meskipun beberapa merek lain seperti vivo juga pernah menggunakannya. Strategi Samsung sering kali merilis dua versi untuk ponsel flagship mereka: satu dengan Snapdragon (biasanya untuk pasar Amerika Utara) dan satu lagi dengan Exynos (untuk pasar global, termasuk Indonesia).

Kelebihan dan Kekurangan Exynos

Prosesor Exynos sering kali menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi fabrikasi terbaru dari Samsung. Performanya, terutama di seri flagship seperti Exynos 2400 atau Exynos 2200, sangatlah bertenaga. Namun, di masa lalu, Exynos sering dikritik karena isu efisiensi daya dan manajemen suhu yang sedikit di bawah versi Snapdragon-nya. Meskipun begitu, dari generasi ke generasi, Samsung terus melakukan perbaikan signifikan untuk mengatasi masalah tersebut. Keunggulannya sering terletak pada kemampuan pemrosesan gambar (ISP) yang menghasilkan foto dengan karakteristik khas Samsung.

4. Apple Bionic

Apple Bionic

Berbicara tentang performa mentah, Apple A-series Bionic adalah juaranya. Prosesor ini dirancang secara eksklusif oleh Apple dan hanya digunakan untuk perangkat mereka, yaitu iPhone. Karena Apple mengontrol penuh baik perangkat keras (chipset) maupun perangkat lunak (iOS), mereka dapat melakukan optimasi yang sangat mendalam.

Keunggulan Ekosistem Tertutup

Hasil dari optimasi ini adalah performa yang luar biasa kencang dan efisiensi daya yang sangat baik, bahkan dengan jumlah inti CPU yang lebih sedikit atau kapasitas baterai yang lebih kecil dibandingkan kompetitor Android. Setiap generasi baru, mulai dari A15 Bionic, A16 Bionic, hingga A17 Pro, selalu menetapkan standar baru dalam performa mobile. Chipset ini tidak hanya unggul dalam tugas sehari-hari tetapi juga dalam aplikasi profesional seperti editing video 4K dan gaming dengan grafis paling berat sekalipun.

5. Huawei HiSilicon Kirin

Huawei HiSilicon Kirin

Kirin adalah chipset yang dikembangkan oleh HiSilicon, anak perusahaan Huawei. Mirip seperti Apple dan Samsung, Huawei merancang Kirin secara khusus untuk perangkat mereka. Sebelum terkena sanksi dagang oleh AS, chipset Kirin merupakan salah satu yang paling inovatif, terutama dalam hal kecerdasan buatan (AI).

Fokus pada NPU (Neural Processing Unit)

Kirin adalah pelopor dalam mengintegrasikan unit pemrosesan saraf (NPU) khusus ke dalam SoC mereka. NPU ini secara signifikan mempercepat tugas-tugas berbasis AI, seperti pengenalan objek di kamera, pemrosesan bahasa, dan optimasi sistem. Meskipun saat ini pengembangan dan produksinya terhambat, ponsel-ponsel flagship Huawei lama yang menggunakan Kirin 990 atau Kirin 9000 masih memiliki performa yang relevan. Kemunculan kembali Kirin pada seri terbaru Huawei menandakan upaya kebangkitan mereka di industri ini.

6. Google Tensor

Google Tensor

Google Tensor adalah pemain yang relatif baru dalam dunia prosesor smartphone. Mulai diperkenalkan pada seri Google Pixel 6, chipset ini merupakan hasil desain Google sendiri yang diproduksi oleh Samsung. Berbeda dengan produsen lain yang berlomba-lomba dalam skor benchmark tertinggi, Google memiliki pendekatan yang unik.

Kecerdasan Buatan sebagai Fokus Utama

Fokus utama Google Tensor bukanlah pada performa CPU atau GPU mentah, melainkan pada kemampuan machine learning dan AI. Dengan Tensor Processing Unit (TPU) yang canggih, ponsel Pixel mampu melakukan fitur-fitur eksklusif yang sulit ditiru, seperti Magic Eraser untuk menghapus objek di foto, Live Translate secara real-time, dan pemrosesan Google Assistant yang sangat cepat langsung di perangkat. Jika kamu adalah pengguna yang menyukai fitur-fitur pintar dan pengalaman fotografi komputasional terbaik, ponsel dengan Google Tensor adalah pilihan yang tepat.

7. Unisoc (dulu Spreadtrum)

Unisoc mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun chipset ini sebenarnya sangat umum ditemukan di pasar smartphone entry-level dan ultra-terjangkau. Perusahaan asal Tiongkok ini fokus memproduksi prosesor yang ekonomis namun tetap fungsional untuk kebutuhan dasar.

Raja di Kelas Entry-Level

Jika kamu mencari smartphone di rentang harga 1 jutaan, kemungkinan besar perangkat tersebut ditenagai oleh chipset Unisoc, seperti seri Tiger (contoh: Unisoc T616 atau T612). Meskipun tidak dirancang untuk gaming berat, performanya sudah lebih dari cukup untuk aktivitas seperti chatting, browsing, media sosial, dan streaming video. Dalam beberapa tahun terakhir, Unisoc telah menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, menjadikannya pilihan yang layak di kelasnya dan tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Kesimpulan: Bagaimana Memilih Prosesor yang Tepat?

k

Setelah mengetahui berbagai jenis prosesor pada hp dan smartphone, pilihan kembali kepada kebutuhan dan anggaranmu.

  • Untuk Gamer Berat dan Power User: Pilihlah ponsel dengan Snapdragon 8 Series, MediaTek Dimensity 9000/8000 Series, atau Apple A-series Bionic terbaru.
  • Untuk Pengguna Sehari-hari dan Fotografi: Snapdragon 7 Series, MediaTek Dimensity 7000 Series, atau Google Tensor akan memberikan pengalaman yang sangat memuaskan.
  • Untuk Keseimbangan Harga dan Performa: Snapdragon 6 Series dan MediaTek Helio G Series adalah pilihan yang sangat solid dan populer.
  • Untuk Anggaran Terbatas dan Kebutuhan Dasar: Snapdragon 4 Series atau Unisoc Tiger Series sudah sangat mencukupi untuk kelancaran aktivitas esensial.

Memahami dapur pacu sebuah ponsel akan membuatmu menjadi pembeli yang lebih cerdas dan memastikan perangkat yang kamu pilih benar-benar sesuai dengan ekspektasi.

Apakah kamu memiliki pulsa berlebih yang tidak terpakai? Jangan biarkan pulsa tersebut hangus begitu saja. Kamu bisa menukarkannya menjadi uang tunai atau saldo e-wallet dengan mudah dan cepat. Yuk, segera convert pulsa di Sukmaconvert! Kami adalah solusi terpercaya untuk kebutuhanmu. Nikmati berbagai keunggulan layanan kami:

  • Proses cepat dan mudah.
  • Dijamin Aman.
  • Berpengalaman sebagai salah satu pelopor convert pulsa.
  • Melayani penukaran pulsa (dalam bentuk uang ke dompet digital (ovo, dana, gopay, shopeepay dan lainnya), transfer bank (BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI dan bank lainnya).
  • Melayani convert pulsa dari berbagai operator (telkomsel, Indosat, three, axis, smartfren, XL).
  • Rate (kurs) konvert dijamin tertinggi.
  • Layanan 24 jam.
  • Memiliki izin dan legalitas.
  • Bebas potongan biaya admin.

Tinggalkan Balasan