Sejarah telkom sendiri telah melalui banyak fase perkembangan mulai dari bentuk perumtel yang kemudian menjadi perseroan (PT), lalu berubah lagi menjadi jenis perusahaan yang terbuka (TBK). Telkom sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan jenis layanan teknologi untuk informasi dan komunikasi juga jaringan tekomunikasi di tanah air.
Pemegang saham mayoritas dari badan usaha ini adalah pemerintah yang memiliki sebanyak 52.09% saham, sedangkan sisanya, saham dikuasai oleh publik. Telkom sendiri telah melalui sejarah yang panjang yang dimulai pada tahun 1965. Terdapat 3 fase perkembangan Telkom, seperti yang berikut ini.
Perkembangan Telkomsel Fase 1 Dimulai Tahun 1882
Sejarah perusahaan Telkom telah dimulai pada tahun 1882 dimana layanan telepon muncul dan mulai menyaingi layanan pos dan juga telegraf. Penggunaan telepon sendiri dianggap lebih praktis dibandingkan dengan layanan pos dimana layanan pos dalam bentuk surat, membutuhkan waktu yang sukup lama untuk sampai ke alamat penerima.
Kekurangan penggunaan layanan pos, membuat banyak orang beralih menuju ke penggunaan telegraf. Hal ini juga menjadi alasan kenapa kantor telegraf mulai sangat sibuk dengan banyaknya pengguna layanan pada tahun 1800-an.
Telegraf di Indonesia juga sudah berkembang sejak tahun 1856 dengan saluran kabel sepanjang 2.700 km. Saluran tersebut mengoneksikan untuk wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan juga Kalimantan. Telegraf bisa digunakan untuk mengirim pesan dalam bentuk titik dan juga garis atau yang dikenal juga dengan sebutan kode morse.
Namun, bisnis telegraf mulai digeser dengan teknologi baru yang ditemukan, yaitu layanan telepon. Telepon sendiri merupakan pesawat listrik dan kawat yang digunakan untuk bercakap-cakap antara 2 orang dengan jarak yang berjauhan.
Keberadaan telepon dengan segala kelebihannya yang dianggap lebih modern dan praktis. Hal ini membuat banyak orang beralih ke penggunaan telepon.
Telepon juga memikat pada pebisnis swasta untuk menyelenggrakan bisnis telepon yang dianggap lebih menguntungkan. Pada tahun 1892, teknologi terbaru di bidang komunikasi ini sudah digunakan secara interlokal dan terkoneksi secara internasional pada tahun 1929.
Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi untuk berkomunikasi ini mengalami perkembangan yang pesat., Telepon dengan sistem wireless juga mulai digunakan dan memudahkan para pengguna telepon untuk bisa berkomunikasi lintas negara.
Perkembangan Telkomsel Fase 2 Dimulai Tahun 1957
Perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia dimulai dari fase 2 pada tahun 1957. Pada tahun itu, banyak perusahaan-perusahaan milik Belanda yang diakuisisi oleh Indonesia. Aksi perebutan perusahaan Belanda terjadi di berbagai daerah yang ada di tanah air.
Pada tanggal 9 Desember 1957, pers Indonesia memuat kabar keputusan Perdana Menteri Juanda yang berisi bahwa semua perusahaan pertanian yang dimiliki Belanda juga perusahaan campuran Belanda-Indonesia, harta tak bergerak, juga tanah perkebunan berada di bawah pengawasan pemerintah RI.
Pemerintahan Soekarno juga memiliki misi untuk menjadikan seluruh perusahaan negara menjadi “public corporation”. Pada tahun 1961, Djawatan PTT (Pos Telegraph and Telephone) berubah status menjadi perusahaan negara pos dan telekomunikasi (PN Postel) yang lebih modern juga otonom. Djawatan PTT juga sempat mengalami beberapa kali perubahan nama sebelum akhirnya menggunakan nama PT Pos Indonesia pada tahun 1995.
Dalam sejarahnya, PT Pos Indonesia merupakan salah satu BUMN tertua yang ada di Indonesia. Pada awalnya, PT Pos Indonesia (persero) merupakan perusahaan dagang milik Hindia Belanda (VOC). Perusahaan ini dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya pengiriman surat terutama yang dilakukan dalam dunia perdagangan.
PN Postel dipecah menjadi 2 perusahaan yang dilakukan pada tahun 1965. 2 perusahaan hasil pemecahan tersebut adalah Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Setiap perusahaan dari PN Postel tersebut fokus dalam pengelolaan usahanya agar menjadi bisnis yang lebih berkembang di masa depan.
PN Telekomunikasi mengalami perubahan nama pada tahun 1974. Perubahan nama tersebut menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel).
Perkembangan Telkomsel Fase 3 Dimulai Akhir Tahun 1993
Pada fase ini, perkembangan dari bentuk komunikasi sudah semakin maju. Teknologi GSM dan Mobile Phone juga mulai masuk ke tanah air dan mengancam keberadaan telepon (fixed line). Sejak saat itu, revolusi seluler pun dilakukan agar tidak tertinggal dengan negara lain.
Di tahun 1993 akhir, PT Telkom memulai proyek percontohannya untuk seluler digital Global System for Mobile (GSM). Proyek yang satu ini dimulai di 2 pulau yaitu pulau Batam dan juga pulau Bintan. Pada tahun 1995, proyek Telkom yang dilakukan di Batam berlangsung sukses yang kemudian membuat proyek dilanjutkan provinsi-provinsi yang ada di Sumatera.
PT Telkom dan PT Indosat melakukan patungan untuk membentuk PT Telkomsel yangdirikan pada tahun 1995. Telkomsel meluncurkan kartu Halo pada tanggal 26 Mei 1995. Pada saat itu, kartu Halo diluncurkan sebagai layanan paska bayar.
Tahun 1997, jaringan Telkomsel sudah hadir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler terbesar di tanah air dengan jumlah pelanggan yang sangat banyak. Pada tanggal 31 Desember 2014 saja, operator telekomunikasi ini memiliki pelanggan mencapai 139,3 juta.
Telkomsel juga mampu menguasai pangsa pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007. Di akhir tahun 2007, Telkomsel mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara. Perkembangan lain yang dicapai oleh Telkomsel adalah menjadi operator seluler ketujuh di dunia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 100 juta per mei 2011.
Telkomsel secara berkelanjutan melakukan pengembangan produk untuk memuaskan para pelanggan setianya. Telkomsel juga telah meluncurkan layanan komersial mobile 4G LTE pertama di Indonesia. Kecepatan data acces yang ditawarkan mencapai 36 Mpps.
Telkomsel dianggap sebagai pemimpin pasa industri di bidang telekomunikasi dengan pelanggan sebanyak 143 juta pada tahun 2015 – 2016.
Untuk melayani pelanggan terkait layanan yang Telkomsel berikan, operator yang satu ini juga didukung dengan akses call center selama 24 jam penuh. Telkomsel juga memiliki 430 pusat layanan yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Hingga saat ini, Telkomsel telah menawarkan beberapa produk bagi pelanggan, mulai dari kartu Halo, SimPATI, kartu As, Telkomsel LOOP, dan lain sebagainya. Telkomsel memiliki jaringan yang kuat dan luas di berbagai wilayah di Indonesia. Telkomsel juga menawarkan kecepatan akses data yang bagus untuk keperluan browsing hingga streaming.
Untuk semakin memanjakan para pengguna layanannya, Telkomsel juga menawarkan program loyalitas. Pelanggan akan mendapatkan telkomsel poin setelah melakukan pengisian pulsa minimal 50 ribu dalam satu bulan.
Pada tiap pengisian pulsa, pengguna akan mendapatkan 1 poin untuk pengisian kartu simPATI dan juga AS. Hingga saat ini, sejarah Telkom sendiri telah melalui beberapa fase dan berkembang menjadi salah satu operator seluler terbesar di Indonesia.
Bagi Anda memiliki kelebihan pulsa dan ingin ditukar dengan uang tunai, bisa segera menghubungi Sukma Convert. Kami bergerak di bidang jasa convert pulsa terpercaya dan sudah melayani banyak penukaran pulsa. Sebelum melakukan penukaran, Anda bisa cek dulu harga tukar yang kami tawarkan melalui website resmi.